Rumusannya:
Kelompok Tujuh
1. Suro: 30 Hari
2. Sapar: 29 Hari
3. Maulud : 30 Hari
4. Ba’da Maulud : 30 Hari
5. Jumadil Awal : 29 Hari
6. Jumadil Akhir : 30 Hari
7. Rajab : 29 Hari Kelompok Lima
1. Ruwah (Sya’ban) : 30 Hari
2. Poso : 28 / 29 Hari
3. Syawal : 30 Hari
4. Zulkaidah : 30 Hari
5. Besar (Hijriah) : 29 Hari
Catatan :
28 , Tahun Masehi tidak bisa dibagi 4
29, Tahun Masehi bisa dibagi 4
Catatan
*Kelompok Tujuh adalah Tujuh yang diulang-ulang
1. Muhammad
2. Fatimah
3. Ali
4. Hasan
5. Husen
6. Jafar
7. Musa
Romadhon 1431 jatuh pada Tahun Masehi 2010, yang tidak bisa dibagi 4 = 28 Hari
Romadhon 1432 pada 2011, tidak bisa dibagi 4 =28 Hari
Romadhon 1433 pada 2012 bisa dibagi 4 = 29 Hari, dst.
Kelompok 5 adalah Ahlul Kisa’, yaitu:
1. Muhammad
2. Fatimah
3. Ali
4. Hasan
5. Husen
Beda Tahun Hijriah dengan Tahun Jawa Islamiyah adalah 512 Tahun.
Karena 5 adalah Ahlul Kisa, dan karena 12 adalah Nama-nama Imam.
Nama-nama Imam tersebut adalah,
1. Ali Bin Abi Thalib Al Murtadho (Sang Rela)
2. Hasan Aj-Jannah (Penghulu Surga)
3. Husein Sayidussyuhada (Penghulu orang Syahid)
4. Ali Zaenal Abidin As-Sajad (Sang Sujud)
5. Muhammad Al-Baqir (Sang Dermawan)
6. Ja’far As-Siddiq (Sang Pembenar)
7. Musa Al-Kadzim (Sang Keadilan)
8. Ali Ar-Ridho (Sang Ikhlas)
9. Muhammad At-Taki Al Jawad (Sang Budiman)
10. Ali Al Hadi An-Naki (Sang Baik)
11. Hasan Al-Asykari (Sang Laskar)
12. Muhammad Al- (Mahdi Al-Muhtazar (Sang Adil, yang ditunggu)
Contoh 512:
Tahun 2010 Masehi Tahun Islamiyah adalah 1431 + 512 = 1943 Jawa Islamiyah (Qomariyah)
Tahun Jawa dihitung dengan Samsiyah = Tahun Saka.
Tahun Saka = Tahun Masehi – 78 Tahun
= 2010 – 78 = 1932 Saka
Mulai Tahun Saka adalah 16 Maret (Terkenal sebagai Hari Raya Nyepi)
Keterangan:
Pada Tahun 78 Masehi, Pulau Jawa telah bisa diduduki Manusia dari tangan Jin.
Pada Tahun 76 Masehi, Pasukan I Manusia memerangi Jin dan kalah.
Pada Tahun 77 Masehi, Pasukan II Manusia memerangi Jin dan kalah lagi.
Pada Tahun 78 Masehi, Pasukan III Manusia memerangi Jin dan Menang.
Semua Pasukan Manusia Itu berasal dari Kerajaan Persia.
Setelah Menang, supaya Pulau Jawa tetap bisa dihuni Manusia, maka ditanamlah Batu Permata Merah Delima sebanyak 5 buah yang ditanam oleh Syeh Subakir.
Merah Delima (MD) ditanam di beberapa tempat, yaitu
1. Di Gunung Tidar (Skg. dijaga oleh Ratu Sima dan Siti Sundari[= Putri K. Ratu Kidul])
2. Di Parang Kusuma (Skg. dijaga oleh K. Ratu Kidul [Layang Sari])
3. Di Pelabuhan Ratu (Skg. dijaga oleh K. Ratu Kulon [Nawangsari])
4. Di Muara Demak (Skg. Dijaga oleh K. Ratu Lor)
5. Bajul Mati, Banyuwangi (Skg. Dijaga oleh K. Ratu Wetan)
B. Hari-hari Besar
1. Hari Jumat, setiap Hari Jumat
2. Hari Raya Idul Fitri, setiap 1 Syawal
3. Hari Raya Idul Adha, setiap 10 Besar
4. Hari Raya Idul Qadir, setiap 18 Besar
C. Hari-hari Khusus
1. 1 Suro = Tahun Baru Islam
2. 10 Suro = Hari As-Suro (Artinya Hari Bencana)
3. 12-17 Maulud = Hari Persaudaraan Muslim sedunia
4. 27 Rajab = Isra’ Mi’raj, awal Perintah Shalat
5. 15 Ruwah = Nisfu Sya’ban, Hari Lahir Imam Mahdi
6. 17-29 Ramadhan = Lailatul Qadar
D. Hari Tasyrik
1. 30 Ruwah
2. 2 Syawal
3. 11, 12, 13 Besar (Zulhijah)
E. Hitungan Kalender Jawa Islamiyah
Rumusan:
Setiap Tanggal Malam 7, Bulan ½ Lingkaran Persis
Setiap Tanggal Malam 14, Bulan Purnama
Setiap Tanggal Malam 21, Bulan ½ Lingkaran Persis
Contoh Hilal setiap bulan tanggal 1 dilihat dengan Mata saja dari suatu ketinggian menjelang Magrib, untuk memastikan maka sebaiknya dilihat pada tanggal 7, 14 dan 21 pada bulan sebelumnya dan pada bulan saat berjalan.
Untuk menentukan Malam Hari Lailatul Qadar, pengamatan bulan dimulai pada tanggal 7 Ruwah, 14 Ruwah, karena pada tanggal 15 Ruwah adalah Hari Nisfu Sya’ban. Hari jatuhnya 15 Ruwah itu menjadi jatuhnya hari Lailatul Qadar yaitu Jumlah Netonnya atau + 1, 10 atau 11 Hari.
Misalnya:
Tanggal 15 Ruwah tahun 2010 Masehi adalah Hari Selasa Legi, Maka Hari Lailatul Qadar adalah Selasa Legi = 3 + 5 = 8 Tanggal 8, 9, 18, atau 19.
Syarat:
1. Hari Lailatul Qadar Harus >= Hari Tanggal 17
2. Hari Lailatul Qadar Harus Ganjil
Jadi berdasarkan Keterangan dan Syarat diatas, maka Malam Lailatul Qadar bukan malam tanggal 8, 9, atau 18, melainkan Malam Tanggal 19 Ramadhan, yaitu tanggal 30 bulan Agustus tahun 2010.
Informasi:
-Kalau Tahun Kabisat, hitungannya seperti diatas.
-Kalau bukan Tahun Kabisat, kemungkinan perbandingan hari dalam bulan Sya'ban dan Ramadhan adalah 30 : 28 (untuk yang tahun hijriah yang tidak bisa dibagi 8) dan 30 : 29 (untuk tahun hijriah yang bisa dibagi 8).
-Untuk Tahun Hijriah yang bisa dibagi 8 dan Tahun Masehi yang tidak bisa dibagi 4, maka jumlah hari dalam bulan Ramadhan adalah 29 hari dan Lailatul Qadarnya juga tanggal 29 Ramadhan (atau Lailatul Qadarnya sesuai Nifsu Sya'ban).
F. Ritual Malam Lailatul Qadar
1. Qodho Shalat Wajib Minimal 2x.
2. Jam Qodho mulai 00:30 sampai dengan Menjelang Shalat Subuh
3. Dianjurkan Berdoa setiap selesai Shalat sambil Sujud
4. Setelah Qodho Shalat Wajib sebaiknya Shalat Tahajud juga (11 Rokaat)
4 x 2 Rokaat Shalat Qiyamulail, 2 Rokaat Qiyamulail Syafa’at, 2 Rokaat sambil duduk (= 1 Rokaat) adalah Shalat Witir.
G. Ritual HR. Ghodir Qum
1. Shalat Tasbih 4 Rokaat tanpa Tahiyat Awal, membaca Al-Ikhlas 360x , setiap Rokaatnya 90x, saat Kepala Tegak baca 15x, saat Rukuk dan sujud baca 10x, jadi (15 x 4, berdiri, ihtidal, duduk antara 2 Sujud, mau berdiri Rokaat selanjutnya, untuk Rokaat Terakhir sebelum membaca Salam) + (10 x 3, Rukuk, 2x Sujud) = 60 + 30 = 90, selama 4 Rokaat = 4 x 90 = 360
2. Sujud Syukur 2x, Sujud Pertama membaca Alhamdulillah Wa Syukurillah 1001x, Istirahat sebentar, Sujud Kedua membaca Astaghfirullah Hal Adzim Wa Atubu Ilaika 1001x.
3. Berdoa dan Tawasulan setelah 2x Sujud.
4. HR. Ghodir Qum adalah Hari Anak-anak Umat Islam, maka dianjurkan memberi Shodakoh atau Hadiah berupa Uang atau lainnya untuk anak-anak sebelum Baligh atau Max. 14 Tahun bagi Laki-laki dan Max.
12 Tahun bagi Perempuan, bila usianya lebih dari itu juga dianjurkan bila cukup dananya dan dikerjakan sebelum Jam 16:00.
